Minggu, 04 Januari 2009

PEMBANTAIAN GAZA


PEMBANTAIAN WARGA SIPIL DI JALUR GAZA: lebih dari 500 SYUHADA DAN 3000 CEDERA. BUKTI KEKEJAMAN ISRAEL


Israel dengan menggunakan pesawat tempur F-16 membombardir wilayah Jalur Gaza Palestina sejak Hari Sabtu, 27 Desember 2008 hingga hari ini (31 Desember 2008). Tahun baru Hijrah 1430 (29 Desember 2008) warga Jalur Gaza dalam keadaan mencekam, tidak tahu apa yang terjadi kemudian. Karena bom pesawat tempur sudah membabi buta. Masjid, rumah penduduk sipil, kantor pemerintah dan rumah ibadah lainnya menjadi sasaran semena-mena. Di perbatasan darat, moncong senjata tank dihadapkan ke Jalur Gaza. Israel tetap pada nafsu membunuh dan tidak geming pada demontrasi yang meledak di seluruh dunia. Dari Jakarta di Timur hingga Maroko dan Mauritania di Barat semuanya menuntut Israel menyetop genocide rakyat tak berdosa dan menuntut para pejabat Israel sebagai penjahat perang, termasuk Presiden AS george W. Bush.

George W. Bush diakhir pemerintahannya merestui penyerangan warga sipil di Jalur Gaza, begitu juga pemimpin Eropa dan Barat. Pemimpin Arab setali dua uang, sami mawon. Mereka hanya bis ngomong….ngomong doang. Tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya mengutuk Israel. Israel, jangankan dikutuk manusia, dikutuk Tuhan aja mereka cuek….

Stasiun TV Al-Jazeerah dalam liputan khusus ‘Gaza tahta Naar’ (Gaza dibawah Panggangan Neraka), memberikan laporan lengkap dari waktu ke waktu pembantaian manusia di abad modern dibawah tontonan dunia. Tapi Stasiun TV Barat yang biasanya menjadi referensi dunia seperti CNN lumpuh dan bias. Tidak memberikan komentar yang imbang atas tragedi manusia. Pembantaian wanita, anak-anak, manusia di tengah bungkam Negara yang menyerukan HAM. Mana dia HAM wahai Amerika. Seekor binatang ditembak, terus CNN meledak dengan HAM; tapi ketika umat Islam yang dibantai, mereka hanya menonton. Semoga Tuhan membalas mereka di akherat dengan siksa yang lebih pedih….

Liputan yang dilayangkan oleh Al-jazeerah tidak bisa diungkapkan dalam sebuah tulisan singkat ini. Hanya satu kalimat berbicara, ’biadab’, iblis bahkan lebih kejam. Gaza hanyalah sebuah bongkah seluas 1.3 % dari seluruh wilayah Palestina yang dicaplok Israel. Dari perjalanan sejarah konflik Israel, telah terjadi pengkerdilan persoalan. Dari persoalan bahwa konflik tersebut adalah konflik agama, yaitu dari konflik dunia Islam-Israel menjadi konflik Arab-Israel. Kemudian dikerdilkan lagi menjadi konflik Israel-Palestina, bahkan sekarang menjadi lebih kecil lagi yaitu konflik Hamas-Israel. Kalau dulu Yerussalem sebagai ibukota abadi Palestina dan menjadi sentral konflik Islam karena terdapat Masjidil Aqsha. Dan sekarang dunia Islam dan Arab menjadi penonton penyembelehan manusia. Itu kan urusan bangsa Palestina, atau itu kan persoalan Hamas-Israel, kira-kira begitu pikiran pemimpin Arab yang terbuai dalam limpahan dinar dengan gemerlapan dunia materi.

Kita bisa saksikan bagaimana letihnya Samir Abu Sammalah, wartawan dan reporter Al-Jazeera di Jalur Gaza, maupun reporter lainnya seperti Ilyas Karam dari Yerussalem, Walid Al-Omari dari perbatasan Israel-Gaza, Wail dahduh dari Gaza, Sreen Abou Aqlah dari Ramallah dsb melaporkan jalannya pembantaian manusia. Tapi penduduk Gaza tidak seperti yang dibayangkan oleh kita yang hidup tenang dengan makanan yang cukup, ada air, listrik, dan fasilitas lengkap. Bagaimana mereka yang digempur dan dibom dengan pesawat tempur F-16 dan helikopter Apache dan diblokade selama 10 bulan oleh Israel dan pintu masuk ke Gaza semuanya ditutup. Bisa kita bayangkan bagaimana penderitaan mereka. Pintu masuk ke Gaza terdapat 6 buah pintu masuk yang semuanya ditutup oleh Israel. Satu-satunya pintu masuk dengan dunia luar ke Gaza hanya pintu Rafah berbatasan dengan Mesir. Tapi pintu masuk inipun ditutup oleh Mesir yang dianggap pengkhianat. Makanya demontrasi di negara Arab menuntut Mesir untuk membuka pintu masuk tersebut, dan baru dibuka setelah terjadi baku tembak dengan tentara Palestina yang menyebabkan seorang tentara penjaga Mesir tewas.

(TV al-jazeera.net, 27 Des 2008 – 2Jan 2009)

Tidak ada komentar: