Senin, 19 Januari 2009

SEABAD PRNYATAAN ABDUH



Seabad lampau Sheikh Muhamad Abduh, tokoh reformis Mesir menyatakan adagiumnya yang sangat terkenal, yaitu : AKU TIDAK DAPATKAN ISLAM DI TIMUR (maksudnya negara-negara Arab dan mayoritas Muslim). DISITU AKU HANYA MENDAPATKAN KAUM MUSLIMIN. NAMUN AKU TIDAK DAPATKAN KAUM MUSLIMIN DI BARAT (maksudnya negara-negara Eropa dan maju), TAPI AKU DAPATKAN ISLAM DISANA.

Ungkapan Sheikh Muhammad Abduh tersebut, walaupun sudah seabad diungkapkan, masih belum ada perubahan di negara-negara Arab. Yang ada adalah orang Arab. Bukan orang Islam. Islam masih zero (sifr). Jadi jangan silau dulu kalau kita melihat Arab. Hal tersebut sebatas dunia Arab. Bukan dunia Islam. Kita harus membedakan antara Arab dan Islam. Faktanya demikian…… Mereka yang bilang, misalnya kasus pembantaian Israel terhadap Jalur Gaza Palestina.

Dalam 8 bulan keberadaan saya di Libya, masih menjadi kenyataan di lapangan pernyataan Sheikh Abduh tersebut. Bagi warga Indonesia yang berada di sana, bila dalam obrolan yang menjadi pembicaraan yah tidak keluar dari persoalan diatas secara umum. Persoalan yang menambah complicated adalah mahasiswa Indonesia yang belajar di Kulliyah Dakwah Islamiyah (KDI) pun menjadi korban dari hal tersebut. Mereka mendapatkan Arab-nya ketimbang Islam. Betul, memang mereka berbicara soal dalil, bisa saja sampai berbusa-busa melalap dan mengeluarkan dalil tersebut. Tapi implemetasinya, masih perlu dipertanyakan. Atau dengan kata lain, mereka diajarkan oleh dosen-dosen Arab yang juga tidak keluar dari tempurung Arabisme. Islam masih berkutat pada tataran normativisme dan hidup di alam utopia. Tidak membumi. Sedangkan ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW adalah pembumian nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan dan keseharian. Kalau saya mencontohkan, enggak enak….banyak yang tersinggung…he..he..

Tidak ada komentar: