Rabu, 21 Mei 2008

100 TAHUN KEBANGKITAN NASIONAL DI KBRI TRIPOLI


Peringatan 100 tahun Kebangkitan Nasional yang diproklamir pada tanggal 20 Mei 1908 lewat Organisasi Budi Utomo, diperingati oleh KBRI Tripoli pada hari Kamis, tanggal 22 Mei 2008. Dengan dihadiri seluruh pegawai KBRI tripoli, baik Duta Besar dan Home Based Staff, Lokal Staff, Ibu-Ibu Dharma Wanita, Masyarakat Indonesia di Libya dan juga para mahasiswa yang sedang belajar di Kulliyat Dakwah Islamiyah Tripoli.

Perayaan cukup khidmah dengan upacara mendengarkan pidato Duta Besar RI di Tripoli tentang makna peringatan 100 tahun kebangkitan nasional bagi kita, khususnya masyarakat yang berada di Libya. Hadir dari masyarakat Indonesia antara para eksekutif dari Pertamina, CKG-IKPT, MEDCO dan lain-lain. Berikut teks pidato Dubes RI untuk Libya selengkapnya:
SAMBUTANDUTA BESAR REPUBLIK INDONESIA UNTUK LIBYA
PADA PERINGATAN100 TAHUN KEBANGKITAN NASIONAL TAHUN 2008

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Saudara-saudara yang saya hormati.

Hari ini, alhamdulillah, kita semua dapat merayakan hari yang sangat istimewa dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia : 100 Tahun Kebangkitan Nasional !

kita semua berdiri disini mengenang perjuangan tokoh-tokoh pejuang bangsa untuk kebangkitan Indonesia. Karena itulah, pada kesempatan yang baik ini, saya mengajak seluruh komponen masyarakat Indonesia, KHUSUSNYA YANG BERADA DI LIBYA, untuk menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pendiri dan pejuang bangsa, yang telah mengantarkan kita semua ke tingkat kehidupan bangsa yang mengeNYAM kemerdekaan Indonesia.

Di awal abad ke-20, para pendiri dan pejuang bangsa menemukan gagasan politik baru yang belum pernah digali sebelumnya, yaitu nasionalisme ! Mereka mengobarkan SEMANGAT nasionalisme tersebut dalam satu PERJUANGAN revolusi yang melahirkan KEMERDEKAAN Republik Indonesia YANG KINI TELAH MENJADI KENYATAAN.

Saudara-saudara,

KITA OPTIMIS Indonesia bisa menjadi negara maju di abad-21. Bangsa kita mulai bangkit pada tanggal 20 Mei 1908, ketika organisasi Boedi Oetomo didirikan di kampus STOVIA Jakarta. Kelahiran Boedi Oetomo telah menjadi tonggak semangat perjuangan.

Dengan semangat nasionalisme kita berhasil meraih kemerdekaan yang kita cita-citakan, pada tanggal 17 Agustus 1945. Kita juga berhasil menjaga keutuhan negara dari berbagai ancaman separatisme. Kita berhasil membangun dan menghadirkan demokrasi.

Bangsa Indonesia dapat berdiri tegak karena kita mempunyai semangat perjuangan yang tinggi. Kita mampu beradaptasi di tengah arus perubahan.

Karakter inilah yang menjadi modal utama kita, untuk melanjutkan tahapan perjuangan bangsa di awal Abad ke-21 : melangkah ke depan, menuju negara maju !

Saudara-saudara,

Tantangan yang kita hadapi untuk menjadi bangsa yang SUKSES, DIPERLUKAN tiga syarat fundamental yang harus kita miliki, yaitu:

Pertama, kita harus menjaga dan memperkuat kemandirian. Kita tidak boleh memiliki ketergantungan kepada bangsa lain. Kita ingin, dengan sumber daya yang kita miliki.
Kedua, kita harus memiliki daya saing yang makin tinggi. Dalam era globalisasi yang sarat dengan persaingan dan tantangan ini, bangsa yang menang dan unggul adalah bangsa yang produktif dan inovatif, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

ketiga, kita harus mampu membangun dan memiliki peradaban bangsa (civilization) yang mulia. Itulah sebabnya, kita perlu terus mempertahankan nilai, jati diri dan karakter bangsa kita yang luhur dan terhormat. Kita perlu terus meningkatkan semangat dan ethos kerja sebagai bangsa yang kuat dan gigih. Kita terus membangun peradaban.

Dengan tiga kekuatan utama ini saya yakin Indonesia akan mampu menghadapi berbagai tantangan dan cobaan, Dan dengan tiga kekuatan ini pula, kelak kita akan menjadi negara yang maju dan unggul.

Saya yakin, bahwa bagi bangsa yang besar, semakin jauh ia menempuh perjalanan sejarah, semakin dekat bangsa itu pada visi dan cita-citanya. Hari ini, 20 Mei 2008, 100 tahun setelah bangsa Indonesia bangkit kita dapat mewujudkan banyak kemajuan, yang makin mendekatkan kita pada cita-cita para pendiri bangsa.

Oleh karena itu, tepat kiranya jika tema besar yang diusung dalam peringatan 100 Tahun Kebangkitan Nasional ini adalah; “Indonesia Bisa”. DALAM KAITAN INI SAYA SANGAT BANGGA DAN BERGEMBIRA BAHWA DI LIBYA SUDAH ADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN INDONESIA SEPERTI PERTAMINA, CKG, MEDCO DAN TENAGA-TENAGA AHLI INDONESIA YANG BEKERJA DI PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MINYAK ASING YANG ‘BISA’, YANG ‘MAMPU’ BEKERJA DAN BERSAING DENGAN PIHAK ASING. HAL INI MEMBUKTIKAN BAHWA TEMA KEBANGKITAN NASIONAL KE-100 YANG BERBUNYI, “INDONESIA BISA” SANGAT TEPAT DIKATAKAN OLEH PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO. KEPADA PARA MAHASISWA YANG SEDANG MENUNTUT ILMU, KHUSUSNYA DI KULLIYAT DAKWAH ISLAMIYAH, SAYA JUGA MENGHIMBAU AGAR BELAJARLAH DENGAN RAJIN DAN TEKUN, AGAR SAUDARA-SAUDARA JUGA BISA MENYELESAIKAN STUDINYA DENGAN SANGAT BAIK DAN TEPAT WAKTU.

Akhirnya, marilah kita berdoa ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga bangsa dan negara kita senantiasa diberikan kekuatan dan semangat juang yang tinggi, untuk tetap kukuh sebagai bangsa, dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sekian. Majulah Indonesia !

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tripoli, 22 Mei 2008
DUTA BESAR RI UNTUK LIBYA
DRS. SANUSI

Tidak ada komentar: