Selasa, 26 Agustus 2008

ISLAM SEMAKIN DITERIMA SEMUA KALANGAN

Hari kedua (2 Juli 2005) keberadaan saya di Hongkong diisi dengan kegiatan Dakwah Committe di Islamic Union of Hongkong di Wancai. Pagi hari dari jam 11.00 - 13.00 berbicara dengan komunitas Indonesia, jamaah pengajian rutin (halaqoh) Sabtu, dengan jumlah peserta yang cukup banyak. Dalam pertemuan perdana saya lebih banyak memberikan 'motivation' mereka dengan pendekatan holistik atas anugerah dan potensi yang diberikan Allah kepada manusia, siapapun mereka, bangsa apapun mereka, warna kulit apapun mereka. Dengan mengambil contoh idola yang dikagumi dan kesuksesan mereka, banyak peserta yang tersentuh. Kok mereka bisa berhasil, kenapa kita tidak berhasil, padahal anugerah Allah pada dia dan kita sama. Dimana letak kesalahan kita. Kesimpulannya adalah kita harus berubah, mengasah potensi dan anugerah kita menjadi tajam. Karena selama ini potensi yang ada itu, bagaikan pisau yang sudah berkarat, tidak tajam lagi. Caranya hanya bagaimana kita selalu dan senantiasa mengasah 'pisau' potensi itu agar selalu tajam.Pada sore hari sesuai jadwal kegiatan Dakwah Committee saya mengajar bahasa Arab. Saya tidak membayangkan kalau di HK ada kegiatan belajar bahasa Arab. Antusiame para peserta sangat tinggi. Saya juga melihah warga HK yang ingin mengetahui lebih dalam tentang agama Islam. Diantara mereka ada yang sudah masuk Islam maupun yang belum. Kegiatan ini dikerjakan oleh Brother Othman Wang, imam di masjid Ammar Wancai. Begitu kelas yang dikelola oleh orang-orang Pakistan. Saya melihat kegiatan di IUHK cukup ramai, terutama pada hari Sabtu dan Minggu. Kegiatan tersebut berakhir sampai jam 17.00 sore (waktu azan shalat Asar)Setelah itu saya dan kawan dari Dakwah Committee mendapat undangan dari keluarga Indonesia yang menikah dengan warga Amerika yang sudah menjadi muslim. Keluarga itu, terutama suaminya yang Amerika ingin lebih mendalami ajaran Islam, terutama hal-hal asasi dalam shalat. Kami berada disana sampai lepas maghrib dan shalat bersama di rumah mereka. Melihat kawasan tempat tinggal mereka kita bisa menebak, mereka dari kalangan "atas. Karena sewa apartment kawasan tersebut perbulan kurang lebih HKD 50.000. Dari obrolan dan pertanyaan yang diajukan keluarga itu saya sangat berkesan betapa ingin tahunya mereka mengenai ajaran agama Islam. Mereka membaca buku-buku dasar agama Islam, tapi ingin lebih tahu penjelasan langsung dari Dai. Ternyata kakaknya juga sudah menjadi muslim dan tinggal di USA.Dari pertemuan dan obrolan singkat tersebut, saya teringat sebuah Hadits Nabi yang sering diungkapkan Syeikh Yusuf Qaradhawi, dalam acara beliau di TV Al-Jazirah Qatar, - ketika saya tinggal di Jeddah TV tersebut menjadi santapan pavorit saya - bahwa agama Islam akan masuk "ke rumah yang terbuat dari batu/tanah liat" maupun ke "rumah gedung". Hadits ini jarang dikemukakan dalam pelajaran hadits di tanah air. Hadits ini dikemukakan Nabi dalam bahasa sombolis. Maknanya adalah bahwa nanti agama Islam akan diterima oleh berbagai kalangan, apapun status mereka. "Rumah Gedung" dalam nash hadits tersebut bisa kita kategorikan bangsa-bangsa/negara-negara maju seperti Eropa Barat dan Amerika Utara. Saya teringat Prof. Dr. Nurcholish Madjid sering berbicara masalah ini dalam berbagai kesempatan, baik kuliah maupun ceramah beliau di kapus UPM.Peristiwa kecil itu semoga menjadi pertanda kebenaran hadits Nabi diatas dan Islam semakin diterima oleh berbagai kalangan. Saya mohon tanggapan dan komentar pembaca.
Salam,

Hongkong, 8 Juli 2005

Nasruddin Latief

Tidak ada komentar: