Senin, 08 September 2008

KUNJUNGAN MENLU AS KE LIBYA


Secara mengejutkan Menlu AS Condeleezza Rice pada hari Jum'at awal Ramadhan, 5 september (Al-fateh) 2008 telah mengunjungi Libya dalam rangka kunjungannya ke negara-negara Meghribi (Arab Meghrib Union), dimana Pemimpin Libya, Muammar Gaddafi sebagai Ketua AMU. Kunjungan Rice ini merupakan kunjungan Menlu AS sejak tahun 1953 dimana Menlu (saat itu) John Foster Dallas berkunjung ke Libya pada tahun 1953.

Kunjungan Rice mempunyai arti penting, pada saat Libya merayakan hari kemenangan revolusi Al-Fateh (September) ke-39, 1 september 1969 yang dipimpin oleh Kol. Muammar Gaddafi. Gempita peringatan tersebut masih terasa gaungnya yang difokuskan di Benghazi, kota kedua terbesar di Libya. Kedua, pada tgl 30 Agustus 2008 Libya baru menandatangani dengan Italia pembayaran kompenasasi ganti rugi penjajahan Italia terhadap Libya sebesar US $ 5 miliar dalam bentuk pembangunan infrastruktur dan investasi.

Jumat, 05 September 2008

DARI PESANTREN KE PESANTREN


Judul diatas saya berika untuk situasi mahasiswa kita yang belajar di Kulliyat Dakwah Islamiyah, Tripoli, Libya. Judul itu diambil dari komentar beberapa orang masyarakat yang mengamati situasi belaajr mereka. Artinya sebenarnya apa yang mereka pelajari sama seperti yang mereka pelaajri di pesantren di Indonesia, cuma 'dalam bahasa Arab' saja.

Memang betul bahwa kajian keislaman di indonesia jauh lebih maju ketimbang kajian keislaman di negara-negara Arab, apalagi di Kulliyah Dakwah Islamiyah Tripoli. Disini mahasiswa masih didoktrin atas satu pandangan mainstream. Belum ada pencerahan, penghargaan terhadap perbedaan, dll. Masih gaya komunisme yang mendoktrin 'warganya'. Jadi outputnya tidak berbeda. Mahasiswa yang merupakan produk mereka tidak beda. Hal ini terlihat dari obrolan dengan mereka. jadi yah... payah...